Senin, 06 Juni 2016

Nuclear Ours Solution



NUCLEAR OURS SOLUTION
            Dalam beberapa tahun ke depan ini Indonesia akan dihadapkan dengan krisis energi listrik. Hal ini sejalan dengan semakin bertambahnya kebutuhan listrik baik akibat pertambahan penduduk maupun kebutuhan industri yang semakin meningkat untuk suatu pembangunan yang berkesinambungan. Namun kesediannya pasokan listrik ini akan bergantung dari ketersedian sumber energi pemasok pembangkit listrik yang kini semakin berkurang jumlahnya.
            Listrik merupakan salah satu kebutuhan dalam menggerakkan pembangunan. Untuk merealisasikan listrik ini diperlukan energi pembangkit. Energi pembangkit listrik dimaksud dapat berupa energi fosil maupun energi non fosil. Namun sayangnya, penggunaan energi pembangkit listrik yang saat ini dominan digunakan yakni masih terbatas pada energi fosil khususnya energi bahan bakar minyak dan batu bara. Sedangkan energi non-fosil lainnya seperti biofuel, energi bayu/angin, air, geothermal/panas bumi dan nuklir.
            Penggunaan pembangkit listrik yang bersumber pada energi fosil minyak bumi dan batu bara memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan tersebut tidak hanya pada persediaan bahan bakar fosil (terutama minyak bumi) diperkirakan semakin menipis. Akibatnya harga minyak bumi semakin meningkat. Berbeda dengan minyak bumi, penggunaan energi batu bara, walaupun pasokan yang tersedia relative masih memadai penggunaannya sebagai energi pembangkit listrik juga diketahui menimbulkan permasalahan lingkungan. Hal ini karena batu bara yang digunakan sebagai energi pembangkit listrik dapat menimbulkan polusi udara dan pencemaran lingkungan serta pengunaan energi ini diidentifikasikan memberikan kontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim akibat emisi CO2, SOx dan NOx yang dikeluarkannya.
            Menyadari kenyataan di atas dan dihadapkan dengan kebutuhan permintaan terhadap listrik yang semakin besar, pemerintah melalui Peraturan Presiden No 5 tahun 2006 dengan tanggap telah menetapkan kebijakan bauran energi (energi mix) sebagai solusi masalah dari kebutuhan listrik. Sosialisasikan penggunaan energi nuklir sebagai pembangkit tenaga listrik (PLTN) dirasa lebih sulit. Hal ini disebabkan karena energi tersebut belum banyak dikembangkan di Indonesia.
            Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan   di Hiroshima   dan   Nagasaki   dalam   Perang   Dunia   II   tahun   1945. Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga pengaruhnya masih dapat dirasakan sampai sekarang. Di samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya  zat  radioaktif  telah dipergunakan  secara luas dalam berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi.
Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari lingkungan.
            Kontroversi mengenai keberadaan PLTN adalah wajar karena berbagai trauma mengenai nuklir masih menjadi ingatan kolektif masyarakat dunia. Energi nuklir senantiasa diakitkan dengan pembuatan sejata pemusnah masal dan fakta beberapa kecelakaan reaktor PLTN menimbulkan korban jiwa, walaupun angka korban akibat PLTN dibandingkan dengan kecelakaan yang lain sangatlah kecil. Penyuluhan akan hal ini menjadi penting, karena partisipasi masyarakat dalam memberikan pendapat mengenai hal yang berkaitan langsung dengan keselamatan jiwa banyak orang akan membuahkan dukungan masyarakat untuk keberadaan PLTN untuk kesejahteraan masyarakat di massa mendatang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan energi nuklir akan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan listrik di massa mendatang sebagai solusi (Nuclear ours solution).